Rabu, 13 Maret 2013

Manfaat gerakan Sholat


MANFAAT GERAKAN SHOLAT
a. Berdiri lurus
Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang.
b. Takbir
Takbir merupakan latihan awal pernapasan, Paru-paru adalah alat pernapasan, Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung. Susunan ini didukung oleh dua jenis otot yaitu yang menjauhkan lengan dari dada (abductor) dan mendekatkannya (adductor). Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar.

Es Cendol

Es Cendol Cokelat

Es Cendol Cokelat Kumpulan Resep Minuman Segar Dingin Terbaru
Es Cendol Cokelat
Bahan:
150 g tepung hunkue
10 g cokelat bubuk
½  sdt vanili bubuk
600 ml air

Es Campur

Es Campur Buah Susu

es campur buah susu 300x225 Kumpulan Resep Minuman Segar Dingin Terbaru
Es Campur Buah Susu
Bahan:
150 ml sirop merah
500 ml susu segar
300 g daging buah alpukat, potong-potong
150 g strawberry, potong-potong
200 g jelly jeruk (bisa dibuat dari jelly bubuk dalam kemasan), potong-potong

Es Puding

Es Puding Almond Jeruk

puding 300x231 Kumpulan Resep Minuman Segar Dingin Terbaru
Es Puding Almond Jeruk
Bahan:
Puding:
1 bungkus jelly bubuk
100 g gula pasir
600 ml susu segar
1 sdt esens almond
50 g jeruk mandarin kalengan, cincang

Sus Kering Keju

Sus Kering Keju


Bahan :
225 ml air
100 g mentega
140 g tepung terigu
1 sdt baking powder
100 g keju tua parut halus
2 butir telur
1 putih telur

STICK ALMOND

STICK ALMOND WIJEN

 
Bahan :
100 g gula pasir berbutir halus
1 sdm mentega
100 g almond keping, panggang hingga kekuningan
25 g wijen putih, sangrai

Kue Wholemale

Kue Wholemale Cokelat


Bahan :
8 sdm gula bubuk
250 g mentega tawar
50 ml susu cair 350 g tepung
wholemeal, ayak *
200 g tepung selt-raising**
2 sdt baking powder
1/2 sdt soda kue

Biskuit Almond

Biskuit Almond Potong


Bahan :
350 g tepung terigu, ayak
100 g mentega tawar
100 g gula pasir berbutir halus
1 kuning telur ayam
l/8 sdt esens almond
50 g keping almond
Olesan:
2 kuning telur ayam, kocok lepas
50 g keping almond, untuk taburan




Kue Kismis Rempah

Kue Kismis Rempah


Bahan :
175 g mentega
175 g gula pasir halus
3 (60 ml) kuning telur ayam
200 g kismis, cincang kasar
150 g kacang almond, panggang, iris tipis panjang

Resep Kue Kering

Resep Kue Kering Coklat Putih



Bahan :
6 putih telur ayam
150 g gula pasir
10 kuning telur ayam
Ayak:
100 g tepung terigu
75 g tepung maizena
25 g susu bubuk
1/2 sdt soda kue
25 g cokelat bubuk

Lapisan, tim hingga leleh :
150 g cokelat masak putih
2 sdm mentega tawar

Kue Kering Coklat

Kue Kering Coklat Bulan Sabit


kue kering coklat
Bahan Kue Kering Coklat Bulan Sabit :
250 g mentega/margarin
175 g gula bubuk
1 butir telur
300 g tepung terigu
30 g coklat bubuk
Icing Sugar :
50 ml putih telur
50 g keping coklat

Cara membuat Kue Kering Coklat Bulan Sabit :
  • Panaskan oven, siapkan loyang datar, sisihkan.
  • Kocok mentega/margarin, gula bubuk dan telur sampai lembut.

Putri Salju Lemon

Putri Salju Lemon


putri salju
Bahan Putri Salju Lemon :
100 g margarin
50 g mentega
25 g gula bubuk
1 sdt esens lemon
1 sdt kulit jeruk lemon
1 butir telur ayam, kocok lepas

75 g kacang mete sangrai, cincang halus
100 g gula halus, untuk pelapis
Ayak bersama :
220 g tepung terigu serba guna
30 g tepung maizena

Kue Kering

Kue Kering Kacang


kue kering kacang
Bahan kue kering kacang :
150 g margarin
50 g gula palem
25 g gula kastor
100 g selai kacang kasar, siap pakai
2 kuning telur ayam
2 kuning telur ayam, untuk olesan
100 g kacang tanah, cincang kasar, panggang hingga matang



Ayak bersama :
250 g tepung terigu serba guna, ayak
50 g tepung maizena
Cara membuat kue kering kacang :
  • Kocok margarin, gula palem, dan gula kastor hingga lembut.
  • Masukkan selai kacang, kocok hingga rata. Masukkan kuning telur, sambil kocok terus hingga rata.

Lanting Tabur Seledri

Lanting Tabur Seledri

resep lanting
Bahan Lanting :
100 g tepung beras
100 g tepung sagu
100 g tepung ketan
1 sdt garam
2 butir telur ayam, kocok lepas
3 siung bawang putih, haluskan
100 ml santan dari 1/2 butir kelapa parut
2 sdm seledri cincang
Minyak untuk menggoreng

Kue Keping Jagung

Kue Keping Jagung


Bahan :
3 sdm minyak sayur
2 sdm bawang merah cincang halus
1 sdt bawang putih cincang halus
2 buah cabai merah buang bijinya, iris tipis
150 g jagung keping (cornflakes) siap pakai
Aduk rata :
2 sdt cuka masak
2 sdm kecap ikan

125 g gula pasir
50 g gula merah sisir
1/2 sdt garam

Kue Keping Jagung

Kue Keping Jagung


Bahan :
3 sdm minyak sayur
2 sdm bawang merah cincang halus
1 sdt bawang putih cincang halus
2 buah cabai merah buang bijinya, iris tipis
150 g jagung keping (cornflakes) siap pakai
Aduk rata :
2 sdt cuka masak
2 sdm kecap ikan

125 g gula pasir
50 g gula merah sisir
1/2 sdt garam

Rengginang

Rengginang Tabur Parmesan


Cara membuat rengginang
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat Rengginang :
1 L (800 gr) beras ketan putih, cuci bersih
Air untuk merendam
1/2 sdt pewarna merah makanan
1/2 sdt pewarna kuning makanan
1/2 sdt pewarna hijau makanan
Minyak untuk menggoreng
100 gr keju parmesan bubuk, untuk taburan
Bumbu, aduk rata:
5 siung bawang putih, haluskan
1 1/2 sdt garam
2 sdt terasi bakar
250 ml air mendidih
Cara membuat rengginang :
  • Rendam beras ketan selama 3 jam. Angkat, tiriskan. Kukus dalam dandang panas selama 30 menit hingga setengah matang. Angkat.

Kue Natal

  Cocholate Drops


Kue Natal
Bahan Kue Natal Cocholate Drops:
225 gr mentega tawar
150 gr gula pasir berbutir halus
1 kuning telur ayam, kocok lepas
2 sdt ekstrak vanili
225 gr tepung terigu serba guna
55 gr cokelat bubuk
55 gr hazelnut, cincang halus*
1/2 sdt garam
55 gr cokelat keping, siap pakai
150 gr cokelat masak susu, lelehkan
100 gr kacang mete panggang, cincang kasar
Cara membuat Kue Natal Cocholate Drops:
  • Kocok mentega dan gula hingga tercampur rata. Masukkan kuning telur dan ekstrak vanili, aduk rata. Sisihkan.
  • Campur tepung terigu, cokelat bubuk, hazelnut cincang, dan garam, aduk rata. Masukkan ke dalam

Masakan Tradisional

Kue Ku Isi Ayam


Kue Ku
Kue Ku Isi Ayam
Bahan
5 butir bawang merah, dirajang halus
1 sendok makan minyak goreng
1 sendok makan margarin
1 tangkai serai, di memarkan
1 lembar daun salam
200 gr ayam giling
1 gelas santan (1/4 butir kelapa)
½ bungkus bumbu kaldu rasa ayam
Kulit Kue Ku:
250 gr tepung ketan
550 cc santan (1 butir kelapa)

Pewarna merah muda dan hijau muda
Minyak goreng untuk mengoles

Kue Basah Tradisional


  Jojorang

Kue Basah Tradisional
Kue Jojorang
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat Kue Basah Tradisional Jojorang, yaitu:

 400 gr tepung beras
150 gr tepung kanji
6 gelas santan encer (1 butir kelapa)
15 lembar daun suji ditumbuk bersama 3 lembar daun pandan (ambil airnya sebanyak 100 cc)
500 gr gula merah, dipotong kotak-kotak kecil
Lapisan atas:
2 gelas santan kental (1 butir kelapa)
100 gr tepung beras
Garam secukupnya
Daun pandan dipotong kecil-kecil
Daun pisang untuk dibuat takir

Minuman Segar

  Sari Buah Sirsak



Minuman Segar
Sari Buah Sirsak
Bahan:
1 kg sirsak, tanpa biji
3 liter air yang telah dimasak
500 gr gula pasir
1 ½ sendok teh asam sitrun
Pewarna hijau
Cara membuat minuman segar ini:

  • Hancurkan daging buah sirsak dengan blender hingga mendapat 1 liter sari buah yang kental. Tambahkan 1 ½ liter air. Aduk kemudian saring.

Keutamaan Shalat Sunnah

1.    Menyempurnakan shalat wajib dan menutupi kekurangannya.
Berdasarkan hadits marfu’ riwayat Tamim Ad-Daari -Radhiyallahu ‘anhu-:
“Amal yang kali pertama dihisab dari seorang hamba pada Hari Kiamat nanti adalah shalatnya. Bila shalatnya sempurna, maka akan dituliskan pahalanya dengan sempurna. Bila belum sempurna, maka Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman kepada para malaikat-Nya, ‘Lihatlah apakah kalian mendapatkan hamba-Ku itu mengerjakan shalat tathawwu’ sehingga dengannya kalian menyempurnakan shalat wajibnya?’ Demikian juga dengan zakatnya, kemudian baru amal perbuatan lain dihisab menurut ukuran tersebut.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)
2.    Mengangkat derajat seseorang dan menghapuskan kesalahannya.
Berdasarkan hadits Tsauban maula Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam-, dari Nabi bahwa beliau bersabda:
“Hendaknya kalian banyak-banyak bersujud. Sesungguhnya apabila kalian bersujud kepada Allah sekali saja, akan Allah angkat satu derajat kalian dan akan Allah hapuskan satu kesa­lahan kalian.” (HR. Muslim)
3.    Memperbanyak shalat sunnah merupakan sebab terbesar masuknya seorang hamba ke dalam Surga, untuk menemani Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam-.
Berdasarkan hadits Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami -Radhiyallahu ‘anhu- bahwa ia bercerita, “Aku pernah menginap di rumah Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam-. Aku membawakan air wudhu dan keperluan beliau. Beliau berkata, ‘Mintalah sesuatu.’ Aku menjawab, ‘Aku ingin menjadi orang yang menemanimu di Surga.’ ‘Atau ada permintaan lain?’ Tanya beliau. ‘Itu saja.’ Jawabku. Beliau -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda:
“Bantulah aku untuk memenuhi keinginanmu itu dengan memperbanyak sujud..” (HR. Muslim)
4.    Shalat sunnah adalah amalan sunnah lahiriyah yang paling utama setelah jihad dan ilmu, baik mempelajari maupun mengajarkannya.
Berdasarkan hadits Tsauban -Radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda:
“Istiqamahlah kalian, dan kalian tidak akan pernah sempurna. Ketahuilah, sebaik-baik amalan kalian adalah shalat. Tidak ada yang selalu menjaga wudhu selain orang beriman.” (HR. Ibnu Majah dan Imam Ahmad)
5.    Shalat sunnah di rumah akan membawa keberkahan.
Berdasarkan hadits Jabir bin Abdillah -Radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda:
“Apabila salah seorang di antaramu usai shalat di masjid, hendaknya ia menyisakan shalat untuk dikerjakan di rumahnya. Karena Allah menjadikan kebaikan di rumahnya dengan shalatnya tersebut.” (HR. Muslim)
Juga berdasarkan hadits marfu’ dari Zaid bin Tsabit -Radhiyallahu ‘anhu- yang berbunyi:
“Wahai manusia, shalatlah kalian di rumah kalian, karena seutama-utama shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam lafazh hadits Muslim:
“Hendaklah kalian mengerjakan shalat di rumah kalian, karena sebaik-baik shalat bagi seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib.” (HR. Muslim)
Juga berdasarkan hadits Ibnu Umar -Radhiyallahu ‘Anhuma- dari Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam-, beliau bersabda:
“Jadikanlah sebagian dari shalat kalian untuk dilakukan di rumah kalian, dan jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6.    Shalat sunnah dapat membuahkan kecintaan Allah kepada seorang hamba.
Berdasarkan hadits Abu Hurairah -Radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda, Allah Ta’ala berfirman:
“Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan peperangan kepadanya. Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan yang lebih Aku sukai daripada amalan yang telah Aku wajibkan atasnya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, hingga Aku mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia memukul, dan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Bila ia meminta, pasti akan Aku berikan. Bila ia meminta perlindungan, pasti Aku beri perlindungan. Tidak pernah Aku merasa bimbang sebagaimana ketika Aku mencabut nyawa seorang mukmin yang tidak menyukai kematian, sementara Aku tidak ingin menyakitinya.” (HR. Al-Bukhari)
Secara tekstual hadits di atas, kecintaan Allah kepada seorang hamba akan muncul bila seorang hamba istiqamah mengerjakan kewajibannya dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah sunnah setelah melak­sanakan yang wajib, baik berupa shalat, puasa, zakat, haji atau ibadah lainnya.
7.    Meningkatkan rasa syukur seorang hamba kepada Allah -’Azza wa Jalla-.
Berdasarkan hadits Aisyah -Radhiyallahu ‘Anha- bahwa Nabi -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- biasa melakukan shalat malam hingga telapak kaki beliau bengkak. Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau lakukan itu, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu maupun yang akan datang?” Beliau menjawab, “Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang banyak bersyukur?” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Al-Mughirah bin Syu’bah -Radhiyallahu ‘anhu- juga meriwayatkan bahwa ia bercerita, Rasulullah biasa melakukan shalat malam hingga kedua telapak kakinya bengkak-bengkak. Ada orang bertanya, “Bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu maupun yang akan datang?” Beliau menjawab, “Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang banyak bersyukur?”
(Dikutip dari buku Himpunan Dan Tata Cara Shalat Sunnah Sesuai Tuntunan Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- karya Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani.

Keutamaan Shalat Sunnah

1.    Menyempurnakan shalat wajib dan menutupi kekurangannya.
Berdasarkan hadits marfu’ riwayat Tamim Ad-Daari -Radhiyallahu ‘anhu-:
“Amal yang kali pertama dihisab dari seorang hamba pada Hari Kiamat nanti adalah shalatnya. Bila shalatnya sempurna, maka akan dituliskan pahalanya dengan sempurna. Bila belum sempurna, maka Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman kepada para malaikat-Nya, ‘Lihatlah apakah kalian mendapatkan hamba-Ku itu mengerjakan shalat tathawwu’ sehingga dengannya kalian menyempurnakan shalat wajibnya?’ Demikian juga dengan zakatnya, kemudian baru amal perbuatan lain dihisab menurut ukuran tersebut.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)
2.    Mengangkat derajat seseorang dan menghapuskan kesalahannya.
Berdasarkan hadits Tsauban maula Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam-, dari Nabi bahwa beliau bersabda:
“Hendaknya kalian banyak-banyak bersujud. Sesungguhnya apabila kalian bersujud kepada Allah sekali saja, akan Allah angkat satu derajat kalian dan akan Allah hapuskan satu kesa­lahan kalian.” (HR. Muslim)
3.    Memperbanyak shalat sunnah merupakan sebab terbesar masuknya seorang hamba ke dalam Surga, untuk menemani Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam-.
Berdasarkan hadits Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami -Radhiyallahu ‘anhu- bahwa ia bercerita, “Aku pernah menginap di rumah Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam-. Aku membawakan air wudhu dan keperluan beliau. Beliau berkata, ‘Mintalah sesuatu.’ Aku menjawab, ‘Aku ingin menjadi orang yang menemanimu di Surga.’ ‘Atau ada permintaan lain?’ Tanya beliau. ‘Itu saja.’ Jawabku. Beliau -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda:
“Bantulah aku untuk memenuhi keinginanmu itu dengan memperbanyak sujud..” (HR. Muslim)
4.    Shalat sunnah adalah amalan sunnah lahiriyah yang paling utama setelah jihad dan ilmu, baik mempelajari maupun mengajarkannya.
Berdasarkan hadits Tsauban -Radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda:
“Istiqamahlah kalian, dan kalian tidak akan pernah sempurna. Ketahuilah, sebaik-baik amalan kalian adalah shalat. Tidak ada yang selalu menjaga wudhu selain orang beriman.” (HR. Ibnu Majah dan Imam Ahmad)
5.    Shalat sunnah di rumah akan membawa keberkahan.
Berdasarkan hadits Jabir bin Abdillah -Radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda:
“Apabila salah seorang di antaramu usai shalat di masjid, hendaknya ia menyisakan shalat untuk dikerjakan di rumahnya. Karena Allah menjadikan kebaikan di rumahnya dengan shalatnya tersebut.” (HR. Muslim)
Juga berdasarkan hadits marfu’ dari Zaid bin Tsabit -Radhiyallahu ‘anhu- yang berbunyi:
“Wahai manusia, shalatlah kalian di rumah kalian, karena seutama-utama shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam lafazh hadits Muslim:
“Hendaklah kalian mengerjakan shalat di rumah kalian, karena sebaik-baik shalat bagi seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib.” (HR. Muslim)
Juga berdasarkan hadits Ibnu Umar -Radhiyallahu ‘Anhuma- dari Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam-, beliau bersabda:
“Jadikanlah sebagian dari shalat kalian untuk dilakukan di rumah kalian, dan jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6.    Shalat sunnah dapat membuahkan kecintaan Allah kepada seorang hamba.
Berdasarkan hadits Abu Hurairah -Radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- bersabda, Allah Ta’ala berfirman:
“Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan peperangan kepadanya. Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan yang lebih Aku sukai daripada amalan yang telah Aku wajibkan atasnya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, hingga Aku mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, menjadi tangannya yang dengannya ia memukul, dan menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Bila ia meminta, pasti akan Aku berikan. Bila ia meminta perlindungan, pasti Aku beri perlindungan. Tidak pernah Aku merasa bimbang sebagaimana ketika Aku mencabut nyawa seorang mukmin yang tidak menyukai kematian, sementara Aku tidak ingin menyakitinya.” (HR. Al-Bukhari)
Secara tekstual hadits di atas, kecintaan Allah kepada seorang hamba akan muncul bila seorang hamba istiqamah mengerjakan kewajibannya dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah sunnah setelah melak­sanakan yang wajib, baik berupa shalat, puasa, zakat, haji atau ibadah lainnya.
7.    Meningkatkan rasa syukur seorang hamba kepada Allah -’Azza wa Jalla-.
Berdasarkan hadits Aisyah -Radhiyallahu ‘Anha- bahwa Nabi -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- biasa melakukan shalat malam hingga telapak kaki beliau bengkak. Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau lakukan itu, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu maupun yang akan datang?” Beliau menjawab, “Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang banyak bersyukur?” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Al-Mughirah bin Syu’bah -Radhiyallahu ‘anhu- juga meriwayatkan bahwa ia bercerita, Rasulullah biasa melakukan shalat malam hingga kedua telapak kakinya bengkak-bengkak. Ada orang bertanya, “Bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu maupun yang akan datang?” Beliau menjawab, “Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang banyak bersyukur?”
(Dikutip dari buku Himpunan Dan Tata Cara Shalat Sunnah Sesuai Tuntunan Rasulullah -Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- karya Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani.

FADHILAH SHOLAT FARDHU
Firman Allah ta’ala :
Sesungguhnya shalat itu atas orang-orang mu’minin sebagai kewajiban yang berwaktu. Hai orang-orang yang beriman, janganlah dilalaikan oleh kesibukan terhadap harta dan anak-anakmu untuk mengerjakan dzikrullah (shalat), dan siapa yang berbuat begitu maka merekalah yang merugi”.
Ibn Umar r.a. berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : Pertama yang diwajibkan atas ummatku shalat lima waktu, dan pertama yang terangkat dari amal mereka shalat lima waktu, dan yang akan ditanya dari amal mereka shalat lima waktu, maka siapa yang mengurangi sedikit daripadanya, maka Allah ta’ala berkata kepada Malaikat : Lihatlah apakah kamu dapatkan pada hambaKu itu shalat sunnat untuk mencukupi kekurangan-kekurangannya dalam fardhu dan perhatikan puasa hambaKu pada bulan Ramadhan, bila kamu dapatkan mengurangi maka lihatlah apakah hambaKu telah mengerjakan puasa sunnat yang dapat kamu tambahkan yang kurang-kurang dari puasa Ramadhan, kemudian lihatlah zakat hambaKu, maka jika ada kekurangan, maka apakah ada padanya sedekah sunnat yang dapat ditambahkan pada zakat yang wajib itu, maka semua yang fardhu-fardhu itu diperhitungkan sedemikian, dan itu semata-ma rahmat dan karunia Allah, dan jika masih ada kelebihan dalam amal kebaikannya diletakkan dalam timbangan amalnya, dan dipersilahkan masuk sorga.
Dan bila tidak sesuatu dari itu, maka diperintahkan kepada Malaikat Zabaniyah : Tangkaplah ia dengan tangan dan kakinya kemudian dilemparkannya kedalam nereka”.
(H.R. Alhakim).
Jabir r.a. berkata : Nabi s.a.w. bersabda : Perumpamaan shalat lima waktu itu bagaikan sungan yang lebar mengalir dimuka pintu salah satu rumah kamu, lalu ia mandi daripadanya tiap hari lima kali. Apakah yang demikian itu masih ada ketinggalan kotorannya.
(H.R. Muslim).
Abu Dzar r.a. berkata : Nabi s.a.w. keluar dimusim dingin, sedang daun pohon banyak rontok, maka ia mengambil dua dahan, sedang daunnya rontok maka bersabda : Hai Abu Dzar. Jawabku : Labbaika ya Rasulullah. Lalu bersabda : Seorang hamba muslim jika shalat dengan ikhlas karena Allah maka rontok dosa-dosanya sebagai mana rontok daun dari dahan pohon ini.
(H.R. Ahmad)
Dalam kitab Azzawajir susunan Ahmad bin Hajar Alhaitami berkata :
Tersebut dalam hadits : Siapa yang menjaga shalat lima waktu maka Allah akan memulyakannya dengan lima macam :
  1. Dihindarkan kesempitan hidup
  2. Dihindarkan siksa kubur
  3. Diberi kitab amalnya dengan tangan kanannya
  4. Berjalan diatas shirat bagaikan kilat
  5. Masuk sorga tanpa hisab
Dan siapa yang meremehkan (meninggalkan) shalat akan dihukum oleh Allah dengan lima belas siksa. Lima didunia, dan tiga ketika mati, dan tiga didalam kubur, dan tiga ketika keluar dari kubur. Adapun yang didunia :
1. Dicabut berkat umurnya.
2. Dihapus tanda orang shalih dari mukanya
3. Tiap amal yang dikerjakan tidak diberi pahala oleh Allah
4. Do’anya tidak dinaikkan kelangit
5. Tidak dapat bagian dari do’a orang-orang shalihin.
Adapun hukuman yang terkena padanya ketika mati :
1. Matinya hina
2. Mati kelaparan
3. Mati haus, dan andaikan diberi air samudera dunia tidak akan puas, dan tetap haus.
Adapun hukuman yang menimpa dalam kubur :
1. Disempitkan kubur sehingga hancur tulang-tulang rusuknya
2. Dinyalakan api dalam kubur, maka ia bergelimpangan dalam api, siang dan malam
3. Didatangkan padanya ular yang bernama syuja’ yang buta matanya dari api (berapi) dan kukunya dari besi tiap kuku panjangnya perjalanan sehari, ia berkata pada simayit : Aku syuja’ al’aqra’, sedang suaranya bagaikan petir yang menyambar, ia berkata ; Allah telah menyuruhku memukul kamu karena meninggalkan shalat subuh hingga terbit matahari, dan memukul kamu karena meninggalkan shalat dhuhur hingga asar, dan memukul kamu karena meninggalkan shalat asar hingga magrib, dan memukul kamu karena meninggalkan shalat magrib hingga isya’, dan memukul kamu karena meninggalkan shalat isya’ hingga subuh, dan tiap ia memukul satu kali terbenamlah orang itu kedalam tanah tujuh puluh hasta, maka ia selalu tersiksa dalam kubur hingga hari qiyamat. Adapun yang menimpa padanya sesudah keluar dari kubur dihari qiyamat :
1. Diberatkan hisabnya
2. Allah murka padanya
3. Masuk dalam neraka
Dilain riwayat : Maka ia akan menghadap dihari qiyamat dan dimukanya ada tiga baris tulisan :
1. Hai orang yang mengabaikan hak Allah
2. Hai orang yang mendapat murka
3. Allah mengabaikan kamu sebagaimana kamu didunia mengabaikan hal Allah maka hari ini kamu putus dari rahmat Allah.